Pemikiran Tallal Alie Turfe tentang sabar sebagai terapi meredam gelisah hati implikasinya terhadap kesehatan mental

Penelitian ini bertujuan; 1) Untuk mendeskripsikan pemikiran Tallal Alie Turfe tentang sabar sebagai terapi meredam gelisah hati. 2) Untuk menganalisa implikasi konsep sabar sebagai terapi meredam gelisah hati terhadap kesehatan mental. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yang bertumpu pada kajian dan telaah teks. Pendekatan yang digunakan adalah bimbingan konseling Islam, dan metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan metode deskriptif, interpretaif analisis isi (content analysis). Temuan dari penelitian ini... Mehr ...

Verfasser: Ernawati, Ernawati
Dokumenttyp: Abschlussarbeit
Erscheinungsdatum: 2009
Schlagwörter: 297.56 Specific moral issues
Sprache: Englisch
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-29663419
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4916/

Penelitian ini bertujuan; 1) Untuk mendeskripsikan pemikiran Tallal Alie Turfe tentang sabar sebagai terapi meredam gelisah hati. 2) Untuk menganalisa implikasi konsep sabar sebagai terapi meredam gelisah hati terhadap kesehatan mental. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yang bertumpu pada kajian dan telaah teks. Pendekatan yang digunakan adalah bimbingan konseling Islam, dan metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan metode deskriptif, interpretaif analisis isi (content analysis). Temuan dari penelitian ini adalah bahwa: Menurut Turfe sabar diambil dari salah satu sifat Allah Swt. al-shabr. Dengan sifat sabar manusia mampu merealisasikan tujuan hidupnya. Tanpa sifat sabar bagaikan pengembara yang dahaga, yang berjalan di atas padang pasir untuk mencari air tanpa menyadari bahwa air itu terpendam di bawah kakinya. Sabar ibarat kompas yang mengarahkan perjalanan seseorang pada jalan yang lurus. Tanpa sabar bagaikan bahtera yang tersesat kehilangan arah dalam mengaruhi samudra. Hakikat sabar adalah ketika mampu mengendalikan diri untuk tidak berbuat keji dan dosa, menaati semua perintah Allah Swt., memegang teguh akidah Islam, tabah serta tidak mengeluh atas musibah dan keburukan yang menimpa. Sabar dapat dijadikan terapi meredam gelisah hati. Dengan sabar, hati akan tenang, tetap optimis, dan tidak kehilangan orientasi hidup. Sabar sebagai terapi meredam gelisah hati berimplikasi pada kesehatan mental. Bersabar akan mengefek pada pengendalian nafsu. Kalau hawa nafsu sudah dikendalikan gangguan kejiwaan dapat dicegah, karena dorongan nafsu itulah akar permasalahan timbulnya penyakit mental. Artinya, dengan bersabar dapat meminimalisir gangguan kejiwaan dan sehingga diperoleh mental yang sehat. Sabar dapat dijadikan sebagai materi dakwah dengan metode bimbingan konseling Islam.