Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Sabang Pada Materi Penjumlahan Pecahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sabang pada materi penjumlahan pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Negeri Sabang pada materi penjumlahan pecahan. Subyek penelitian sebanyak 17 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Rancangan penelitian mengikuti tahap penelitian yang mengacu pada modifikasi diagram Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi... Mehr ...
Verfasser: | |
---|---|
Dokumenttyp: | Artikel |
Erscheinungsdatum: | 2018 |
Verlag/Hrsg.: |
Jurnal Kreatif Online
|
Sprache: | Englisch |
Permalink: | https://search.fid-benelux.de/Record/base-29257289 |
Datenquelle: | BASE; Originalkatalog |
Powered By: | BASE |
Link(s) : | http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/view/4670 |
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sabang pada materi penjumlahan pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Negeri Sabang pada materi penjumlahan pecahan. Subyek penelitian sebanyak 17 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Rancangan penelitian mengikuti tahap penelitian yang mengacu pada modifikasi diagram Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, LKS, tes, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut ditunjukkan oleh rata-rata hasil belajar siswa dari 6,6 pada siklus I menjadi 8,8 pada siklus II, ketuntasan klasikal 70,6% pada siklus I menjadi 88,2% pada siklus II. Demikian pula peningkatan daya serap klasikal dari 82,4% pada siklus I menjadi 85,3% pada siklus II. Aktivitas siswa dan guru selama proses belajar mengajar pada siklus II rata-rata dalam kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sabang pada materi penjumlahan pecahan. Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Hasil Belajar Siswa, Penjumlahan Pecahan