STRATEGI BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG DALAM MENGEMBANGKAN SEKTOR PARIWISATA DI MASA PANDEMI COVID-19

Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) adalah badan yang memiliki wewenang untuk mengelola, membangun, dan mengembangkan Kawasan Sabang seperti yang tercantum pada Undang-undang Nomor 37 Tahun 2000 Pasal 6 guna untuk menjadikan Kawasan Sabang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi pariwisata serta dapat menunjang perekonomian daerah dan nasional. Namun pada tahun 2020 masuknya COVID-19 ke Indonesia telah menjadi penghambat kegiatan sektor ekonomi dan menyebabkan penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Kawasan Sabang. Oleh karena itu BPKS harus mempunyai strate... Mehr ...

Verfasser: PUTRI RIVALSA
Dokumenttyp: Skripsi
Erscheinungsdatum: 2022
Verlag/Hrsg.: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Schlagwörter: GOVERNMENT POLICY / 320.6
Sprache: Indonesian
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-29257272
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : http://etd.usk.ac.id/index.php?p=show_detail&id=99052

Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) adalah badan yang memiliki wewenang untuk mengelola, membangun, dan mengembangkan Kawasan Sabang seperti yang tercantum pada Undang-undang Nomor 37 Tahun 2000 Pasal 6 guna untuk menjadikan Kawasan Sabang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi pariwisata serta dapat menunjang perekonomian daerah dan nasional. Namun pada tahun 2020 masuknya COVID-19 ke Indonesia telah menjadi penghambat kegiatan sektor ekonomi dan menyebabkan penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Kawasan Sabang. Oleh karena itu BPKS harus mempunyai strategi untuk mengembangkan sektor pariwisata di masa pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini menjelaskan strategi dan hambatan BPKS dalam mengembangkan sektor pariwisata di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan teori strategi dan beberapa konsep pendukung. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi sehingga menghasilkan data deskriptif. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa strategi BPKS pertama adalah melakukan kerja sama dan mengupayakan investasi jangka panjang, namun dalam pelaksanaannya BPKS belum optimal dalam mengupayakan kerja sama dan investasi terkait pengembangan sektor pariwisata selama masa pandemi ini. Kedua adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia BPKS, namun faktanya sumber daya manusia BPKS belum mampu untuk menciptakan program-program inovatif terkait dengan pengembangan pariwisata yang mendukung di masa pandemi COVID-19. Ketiga adalah dengan melakukan pembenahan aset milik BPKS. Keempat adalah promosi via online melalui media sosial berupa Facebook, Instagram, Youtube, dan Website milik BPKS. Namun dalam pelaksanaannya promosi yang dilakukan oleh BPKS tidak berjalan dengan optimal. Dalam melaksanakan strategi tersebut BPKS menghadapi beberapa hambatan yaitu terkait anggaran, SDM yang inovatif, sarana dan prasarana, serta terkait regulasi tentang penanganan COVID-19. Diharapkan kepada BPKS untuk ...