ANALISIS BANJIR BANDANG KOTA SABANG

ABSTRAKBencana banjir bandang telah terjadi sebanyak 2 kali di Sabang yaitu pada tanggal26 Desember 2011 dan 28 Desember 2013 yang lalu. Hal ini disebabkan olehcurah hujan yang yang sangat lebat sehingga tanah tidak sanggup lagi menyerapdan menahan air dan terjadi pada daerah-daerah yang dekat dengan alur (lintasan)air. Derasnya hujan juga mengakibatkan longsor di beberapa tempat. Banjirbandang ini terjadi pada hampir semua titik di Kecamatan Sukajaya danSukakarya. Belum tersedianya peta ancaman banjir bandang mengakibatkanpemerintah daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)... Mehr ...

Verfasser: Murdiana
Dokumenttyp: Theses
Erscheinungsdatum: 2016
Verlag/Hrsg.: Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan
Schlagwörter: FLOODS - SOCIAL SERVICES / FLOODS - ENGINEERING CONTROL / 363.349 3
Sprache: Indonesian
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-29256967
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : http://etd.usk.ac.id/index.php?p=show_detail&id=27943

ABSTRAKBencana banjir bandang telah terjadi sebanyak 2 kali di Sabang yaitu pada tanggal26 Desember 2011 dan 28 Desember 2013 yang lalu. Hal ini disebabkan olehcurah hujan yang yang sangat lebat sehingga tanah tidak sanggup lagi menyerapdan menahan air dan terjadi pada daerah-daerah yang dekat dengan alur (lintasan)air. Derasnya hujan juga mengakibatkan longsor di beberapa tempat. Banjirbandang ini terjadi pada hampir semua titik di Kecamatan Sukajaya danSukakarya. Belum tersedianya peta ancaman banjir bandang mengakibatkanpemerintah daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)terhambat dalam melaksanakan program-program dan penanganan bencana.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peta banjir bandang berdasarkan datakejadian; menganalisis banjir bandang di Kota Sabang yang meliputi luasgenangan, jiwa terpapar bencana, dan besarnya kerugian; menentukan langkahlangkah/upaya dalam pengurangan risiko banjir bandang. Penelitian ini dilakukandengan pendekatan kuantitatif melalui survey dengan melakukan observasilangsung ke wilayah penelitian dan wawancara terstruktur dengan stakeholder danmasyarakat. Metode yang digunakan adalah analisis sederhana denganmenggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Berdasarkan hasil analisisdiperoleh bahwa area berdampak yang paling luas terjadi di gampong Ie Meuleeseluas 46,01 Ha dengan jumlah jiwa terpapar 230 jiwa dan kerugian yangditimbulkan sebesar Rp. 690.182.709,-. Kejadian banjir bandang yang paling kecilterjadi di gampong Kuta Timu seluas 7,92 Ha dengan jumlah jiwa terpapar 40jiwa dan kerugian sebesar Rp. 119.327.980,-. Luas banjir bandang yang terjadi digampong Balohan 39,65 Ha dengan jumlah jiwa terpapar 198 jiwa dan kerugiansebesar Rp. 594.729.264,-. Luas banjir bandang yang terjadi di gampong AneukLaot 6,4 Ha dengan jumlah jiwa terpapar 82 jiwa dan kerugian sebesar Rp.246.309.898,-. Mitigasi struktural terkait dengan banjir bandang untukmengurangi dampak bencana seperti pembuatan got atau saluran sanitasi yangbaik di pusat kota, pembangunan talud ...