ANALISIS DRAINASE KOTA SABANG TERHADAP PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN

Kota Sabang merupakan wilayah tujuan wisata, tentu berkepentingan untuk menjaga wilayahnya terhadap banjir genangan sehingga perlu penanganan drainase yang representatif. Banyaknya konversi penggunaan lahan yang tidak diikuti dengan penanganan drainase yang tepat dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai masalah, disamping belum tersedianya data sistem drainase baik makro maupun mikro di Kota Sabang. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis kondisi ke-73 saluran primer dan besarnya debit limpasan terhadap perubahan tata guna lahan di Tahun 2032, serta penyusunan prioritas penanganan dapa... Mehr ...

Verfasser: Amir Hamzah Isa
Dokumenttyp: Theses
Erscheinungsdatum: 2015
Verlag/Hrsg.: Fakultas Teknik
Schlagwörter: DRAINAGE - ENGINEERING / LAND / 627.54
Sprache: Indonesian
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-29256913
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : http://etd.usk.ac.id/index.php?p=show_detail&id=14392

Kota Sabang merupakan wilayah tujuan wisata, tentu berkepentingan untuk menjaga wilayahnya terhadap banjir genangan sehingga perlu penanganan drainase yang representatif. Banyaknya konversi penggunaan lahan yang tidak diikuti dengan penanganan drainase yang tepat dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai masalah, disamping belum tersedianya data sistem drainase baik makro maupun mikro di Kota Sabang. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis kondisi ke-73 saluran primer dan besarnya debit limpasan terhadap perubahan tata guna lahan di Tahun 2032, serta penyusunan prioritas penanganan dapat tersusun untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan melakukan observasi ke lapangan dan analisis weighted average. Hasil dari penelitian diperoleh kondisi ke-73 saluran primer eksisting masih mampu menampung debit banjir periode ulang 5 tahunan sedangkan debit limpasan ke-12 Sub-DAS di tahun 2032 yang tertinggi koefisien limpasan (C) 0.432 berada di Sub-DAS Anoi Itam sedangkan terendah di Sub-DAS Ujung Bau dengan koefisien limpasan (C) 0.301, faktor peningkatan koefisien limpasan tersebut dipengaruhi oleh adanya peningkatan masing-masing rencana kawasan industri 5,90%, kawasan permukiman 13,94%, kawasan perdagangan/jasa 0,66%, dan kawasan khusus bandara 0,89%. Pemilihan prioritas penanganan Sub-DAS untuk jangka pendek diperoleh pada Sub-DAS Anoi Itam, Sub-DAS Krueng Balohan dan sub-DAS Pria Laot, jangka menengah pada Sub-DAS Keunekai, Sub-DAS Ceunohot, Sub-DAS Aneuk Laot, Sub-DAS Paya Seunara, sedangkan jangka panjang pada Sub-DAS Ceuhum, Sub-DAS Ujung Bau, Sub-DAS Gua Sarang, Sub-DAS Teupin Kareung, dan Sub-DAS Iboih. Manfaat penelitian ini memberikan rekomendasi bagi Pemerintah Aceh dan Kota Sabang dalam menentukan prioritas perencanaan pembangunan secara sistematis dengan konsep sistem terencana yang komprehensif.Kata kunci: tata guna lahan, sistem drainase, weight average, sub-Das.