Pengaruh pelatihan sabar terhadap penurunan agresivitas siswa SMK Palapa Semarang
Agresivitas merupakan segala bentuk perbuatan, baik fisik maupun lisan yang menyakiti atau merugikan orang lain. Agresivitas juga terjadi di kalangan pelajar atau remaja, seperti membuat kericuhan, melakukan perkelahian, hingga pembunuhan. Masa remaja merupakan masa transisi (peralihan) dari kehidupan kanak-kanak ke kehidupan orang dewasa yang ditandai oleh perubahan fisik, psikis, maupun sosial. Perubahan-perubahan tersebut seringkali menimbulkan gejolak jiwa dan fisik, sehingga remaja cenderung untuk melakukan agresivitas. Secara umum, agresivitas dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor da... Mehr ...
Verfasser: | |
---|---|
Dokumenttyp: | Abschlussarbeit |
Erscheinungsdatum: | 2018 |
Schlagwörter: | 155 Differential and developmental psychology / 297.5 Islamic ethics / practice |
Sprache: | Englisch |
Permalink: | https://search.fid-benelux.de/Record/base-29246297 |
Datenquelle: | BASE; Originalkatalog |
Powered By: | BASE |
Link(s) : | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/9276/ |
Agresivitas merupakan segala bentuk perbuatan, baik fisik maupun lisan yang menyakiti atau merugikan orang lain. Agresivitas juga terjadi di kalangan pelajar atau remaja, seperti membuat kericuhan, melakukan perkelahian, hingga pembunuhan. Masa remaja merupakan masa transisi (peralihan) dari kehidupan kanak-kanak ke kehidupan orang dewasa yang ditandai oleh perubahan fisik, psikis, maupun sosial. Perubahan-perubahan tersebut seringkali menimbulkan gejolak jiwa dan fisik, sehingga remaja cenderung untuk melakukan agresivitas. Secara umum, agresivitas dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam. Akan tetapi, faktor dari luar tidak akan menyebabkan agresi jika tidak ada keinginan atau kecenderungan dari dalam diri seseorang untuk melakukan agresi. Sedangkan sabar adalah menahan diri dari menuruti hawa nafsu serta tabah dan tenang dalam menghadapi ujian atau cobaan. Maka sabar merupakan suatu sikap diri yang sesuai untuk mengatasi agresivitas, yaitu dengan cara menahan diri dari keinginan hawa nafsu yang mendorong seseorang melakukan perilaku agresif. Hal ini menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelatihan Sabar terhadap Penurunan Agresivitas Siswa SMK Palapa Semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan sabar terhadap penurunan agresivitas siswa SMK Palapa Semarang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ada perbedaan penurunan agresivitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol” dan “ada pengaruh pelatihan sabar terhadap penurunan agresivitas siswa SMK Palapa Semarang” Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen yang menggunakan desain pretest-posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 siswa dari kelas X TKJ-1 dan X RPL-1 SMK Palapa Semarang. Dari 32 siswa, 16 siswa sebagai kelompok eksperimen yang mendapatkan perlakuan berupa pelatihan sabar dan 16 siswa lainnya sebagai kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan sama sekali. Pengumpulan data ...