Hubungan sabar dengan kecerdasan emosional mahasiswa prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Walisongo Semarang angkatan 2017

Menjadi seorang mahasiswa memiliki sebuah tantangan tersendiri. Mahasiswa diharapkan selalu menyesuaikan diri untuk dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik. Pengertian penyesuaian diri adalah sebuah proses dalam merespon mental dan perilaku, sebuah usaha yang dilakukan seseorang agar dapat mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik, frustasi, stress. Mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi diajarkan untuk dapat memelihara kesehatan jiwa, mengelola emosional dengan baik serta mengelola hawa nafsu dengan cara membersihkan jiwa serta memperbaiki akhlaq yang bersumber dari ajaran agama islam. Ke... Mehr ...

Verfasser: Salsabiela, Hanum
Dokumenttyp: Abschlussarbeit
Erscheinungsdatum: 2021
Schlagwörter: 152 Perception / movement / emotions / drives
Sprache: Indonesian
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-29246271
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14374/

Menjadi seorang mahasiswa memiliki sebuah tantangan tersendiri. Mahasiswa diharapkan selalu menyesuaikan diri untuk dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik. Pengertian penyesuaian diri adalah sebuah proses dalam merespon mental dan perilaku, sebuah usaha yang dilakukan seseorang agar dapat mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik, frustasi, stress. Mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi diajarkan untuk dapat memelihara kesehatan jiwa, mengelola emosional dengan baik serta mengelola hawa nafsu dengan cara membersihkan jiwa serta memperbaiki akhlaq yang bersumber dari ajaran agama islam. Kecerdasan emosional merupakan sebuah potensi seseorang didalam mengelola emosi secara baik agar dapat mencapai sebuah tujuan, membangun sebuah relasi dengan seseorang secara produktif, serta meraih sebuah keberhasilan. Menurut Ahmad Mubarok sabar adalah kunci kecerdasan emosional. Orang yang mempunyai kecerdasan emosional dapat dinilai dari kemamapuan seseorang dalam menahan emosi serta mengendalikan diri. Sedangkan sabar adalah sikap pantang menyerah, tangguh, tabah dan optimis. Seseorang yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi juga memiliki kesabaran yang cukup tinggi. Akan tetapi dalam realitanya terdapat beberapa mahasiswa yang menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosionalnya relatif masih rendah. Judul dalam penelitian ini yaitu “Hubungan Sabar dengan Kecerdasan Emosional Mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Walisongo Semarang Angkatan 2017”, penelitian ini memiliki tujuan untuk membuktikan secara empiris hubungan Sabar dengan Kecerdasan Emosional Mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Walisongo Semarang Angkatan 2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan didalam penelitian ini yaitu teknik sampling jenuh, seluruh populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini yaitu keseluruhan mahasiswa Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Walisongo Semarang angkatan 2017. Analisis data yang dipergunakan didalam penelitian ini yaitu analisis statistik dengan ...