ANALISA HASIL PENGAMATAN PASANG SURUT AIR LAUT METODE LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
Pengamatan pasut terdiri dari dua metode, yaitu pengamatan secara langsung dan pengamatan secara tidak langsung. Pengamatan secara langsung dilakukan dengan membaca skala pada rambu pasut.Pengamatan tidak langsung dilaksanakan dengan menggunakan alat automatic tide gauge.Dalam penelitian ini, data pengamatan yang digunakan adalah data perairan Sabang bulan Juli 2007. Sedangkan metode perhitungan komponen pasut yang digunakan adalah metode admiralty dan least square. Nilai signifikansi perbedaan antara data pengamatan langsung dan tidak langsung akan diuji secara statistik menggunakan t-test.Ha... Mehr ...
Verfasser: | |
---|---|
Dokumenttyp: | Artikel |
Erscheinungsdatum: | 2010 |
Verlag/Hrsg.: |
Department of Geomatics Engineering
|
Schlagwörter: | pasang surut / hidrografi / automatic tide gauge / perairan sabang |
Sprache: | Englisch |
Permalink: | https://search.fid-benelux.de/Record/base-29238560 |
Datenquelle: | BASE; Originalkatalog |
Powered By: | BASE |
Link(s) : | http://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/6962 |
Pengamatan pasut terdiri dari dua metode, yaitu pengamatan secara langsung dan pengamatan secara tidak langsung. Pengamatan secara langsung dilakukan dengan membaca skala pada rambu pasut.Pengamatan tidak langsung dilaksanakan dengan menggunakan alat automatic tide gauge.Dalam penelitian ini, data pengamatan yang digunakan adalah data perairan Sabang bulan Juli 2007. Sedangkan metode perhitungan komponen pasut yang digunakan adalah metode admiralty dan least square. Nilai signifikansi perbedaan antara data pengamatan langsung dan tidak langsung akan diuji secara statistik menggunakan t-test.Hasil penelitian ini menunjukkan nilai komponen pasut semi diurnal (M2 dan S2) lebih dominan dibandingkan dengan komponen pasut yang lain. Nilai amplitudo M2 dan S2 terbesar senilai 54,3 cm dan 32,4 cm serta nilai fase 296 dan 351 yang berasal dari data pengamatan tidak langsung menggunakan metode admiralty. Perairan Sabang memiliki tipe pasut ganda, dengan nilai F sebesar 0,15 dari pengolahan admiralty dan 0,16 dari pengolahan least square. Koefisien korelasi antar komponen pasut terbesar terjadi pada K1-O1 dengan nilai 0,005118 untuk data dari pengamatan tidak langsung dan langsung, sedangkan koefisien korelasi terkecil terjadi pada K1-MS4 sebesar -0,000002 untuk pengamatan langsung dan tidak langsung.