PENDAMPINGAN REAKTIVASI WISATA AIR HITAM SUNGAI SABANGAU KOTA PALANGKA RAYA
Pandemi Covid-19 berdampak pada penutupan tempat wisata di Provinsi Kalimantan Tengah termasuk Lokasi Wisata Air Hitam Sungai Sabangau Kota Palangka Raya. Akibat penutupan ini, para pengusaha wisata kehilangan pendapatannya. Kebijakan new normal memicu semangat untuk memfasilitasi pembukaan kembali tempat wisata ini. Berbagai pertemuan, koordinasi dan kolaborasi dengan multistakholder telah dilakukan. Pendampingan berjalan lancar dan berhasil dengan baik yang ditandai dengan lounching Reaktivasi Wisata Air Hitam Sungai Sabangau pada tanggal 16 Agustus 2020 oleh Wakil Walikota Palangka Raya. Pe... Mehr ...
Verfasser: | |
---|---|
Dokumenttyp: | Artikel |
Erscheinungsdatum: | 2021 |
Reihe/Periodikum: | Jurnal Berdaya Mandiri, Vol 3, Iss 1, Pp 502-517 (2021) |
Verlag/Hrsg.: |
Universitas PGRI Yogyakarta
|
Schlagwörter: | tourism / black water / sebangau river / economic impact / covid 19 / General Works / A / Social Sciences / H |
Sprache: | Indonesian |
Permalink: | https://search.fid-benelux.de/Record/base-29235192 |
Datenquelle: | BASE; Originalkatalog |
Powered By: | BASE |
Link(s) : | https://doi.org/10.31316/jbm.v3i1.1249 |
Pandemi Covid-19 berdampak pada penutupan tempat wisata di Provinsi Kalimantan Tengah termasuk Lokasi Wisata Air Hitam Sungai Sabangau Kota Palangka Raya. Akibat penutupan ini, para pengusaha wisata kehilangan pendapatannya. Kebijakan new normal memicu semangat untuk memfasilitasi pembukaan kembali tempat wisata ini. Berbagai pertemuan, koordinasi dan kolaborasi dengan multistakholder telah dilakukan. Pendampingan berjalan lancar dan berhasil dengan baik yang ditandai dengan lounching Reaktivasi Wisata Air Hitam Sungai Sabangau pada tanggal 16 Agustus 2020 oleh Wakil Walikota Palangka Raya. Pembukaan kembali ini menggerakkan kegiatan ekonomi setempat. Pengunjung datang dan pendapatan operator kapal wisata susur sungai mulai kembali. Masih ada multiflier efek lain yang diterima para pelaku usaha wisata yang lain. Di samping manfaat ekonomi, pendampingan ini mampu meningkatkan kesadaran Pokdarwis dan pelaku usaha pariwisata untuk menerapkan protokol kesehatan dan memelihara fasilitas pelabuhan. Keberhasilan proses pendampingan ini disebabkan oleh keterlibatan multipihak selama proses pendampingan.