Colonial Politics of Power and Cultural Identity Development of Islamic Education Vis-À-Vis European Education in the Netherlands East Indies Periods
Dengan membawa perspektif “sejarah sebagai interpretasi yang terus berkembang”, kertas kerja ini meninjau kembali sejarah penjajahan di Indonesia. Pendidikan menjadi diskusi utama pada bahasan ini karena perkembangannya telah memberikan sumbangsih terhadap terbentuknya identitas budaya masyarakat Indonesia. Terbatasnya akses pendidikan ala Eropa di masa itu telah memposisikan Pendidikan Islam beriringan dengan pola pendidikan arus-utama saat itu. Politik dan kebijakan pemerintah kolonial berpengaruh terhadap implementasi pendidikan ala Eropa bagi pribumi setelah politik etis diberlakukan. Di s... Mehr ...
Verfasser: | |
---|---|
Dokumenttyp: | Journal:earticle |
Erscheinungsdatum: | 2016 |
Verlag/Hrsg.: |
Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV
|
Schlagwörter: | Indonesia / identitas / pendidikan / Islam / politik / Kolonial |
Sprache: | Englisch |
Permalink: | https://search.fid-benelux.de/Record/base-29180344 |
Datenquelle: | BASE; Originalkatalog |
Powered By: | BASE |
Link(s) : | https://www.neliti.com/publications/148289/colonial-politics-of-power-and-cultural-identity-development-of-islamic-educatio |
Dengan membawa perspektif “sejarah sebagai interpretasi yang terus berkembang”, kertas kerja ini meninjau kembali sejarah penjajahan di Indonesia. Pendidikan menjadi diskusi utama pada bahasan ini karena perkembangannya telah memberikan sumbangsih terhadap terbentuknya identitas budaya masyarakat Indonesia. Terbatasnya akses pendidikan ala Eropa di masa itu telah memposisikan Pendidikan Islam beriringan dengan pola pendidikan arus-utama saat itu. Politik dan kebijakan pemerintah kolonial berpengaruh terhadap implementasi pendidikan ala Eropa bagi pribumi setelah politik etis diberlakukan. Di sisi lain, Pendidikan Islam mulai meneguhkan posisi oposisinya. Setelah tahun 1900-an, akulturasi situasi kolonial, Islamisme, dan ideologi lainnya membentuk secara jelas identitas kultural baru Pendidikan Islam di dalam ruang kelas sekolah dan pada superstruktur pemerintahan kolonial untuk merespons penindasan dalam beberapa cara tertentu.