APLIKASI METODE PENGINDERAAN JAUH DENGAN CITRA SATELIT LANDSAT ETM+ UNTUK PEMETAAN BATIMETRI PERAIRAN SABANG

Penelitian mengenai "Aplikasi Metode Penginderaan Jauh Dengan Citra Satelit Landsat ETM+ Untuk Pemetaan Batimetri Perairan Sabang" telah dilakukan dari Maret 2009 sampai dengan Desember 2009. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah citra satelit Landsat ETM+ yang direkam pada tanggal 8 Mei 2000 dengan Path/Row = 131/056 dan terdiri dari 5 band. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisa DOP (Depth of Penetration). Penentuan keda1aman dengan model DOP adalah menggunakan kemampuan penetrasi setiap band dalam menembus kolom air pada tingkat yang berbeda-beda sehingga m... Mehr ...

Verfasser: Suraiya Nazlia
Dokumenttyp: Skripsi
Erscheinungsdatum: 2010
Verlag/Hrsg.: Fakultas Kelautan dan perikanan
Schlagwörter: GROUNDWATER - HYDROLOGYING / 551.49
Sprache: Indonesian
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-28842253
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : http://etd.usk.ac.id/index.php?p=show_detail&id=99971

Penelitian mengenai "Aplikasi Metode Penginderaan Jauh Dengan Citra Satelit Landsat ETM+ Untuk Pemetaan Batimetri Perairan Sabang" telah dilakukan dari Maret 2009 sampai dengan Desember 2009. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah citra satelit Landsat ETM+ yang direkam pada tanggal 8 Mei 2000 dengan Path/Row = 131/056 dan terdiri dari 5 band. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisa DOP (Depth of Penetration). Penentuan keda1aman dengan model DOP adalah menggunakan kemampuan penetrasi setiap band dalam menembus kolom air pada tingkat yang berbeda-beda sehingga membentuk zona kedalaman antar 2 band. Jupp (1988) menurunkan model zona DOP ini untuk melakukan pengukuran kedalaman perairan secara sederhana dengan menggunakan kemampuan band visible (sinar tampak) dan inframerah dekat dari Landsat. Dan batas maksimum antar 2 band dapat membentuk kontur kedalaman dalam proses interpolasi . Hasil analisa diperoleh 4 zona kedalaman menggunakan software Er Mapper 6.4 dan kontur kedalaman baru basil interpolasi zona, yang kemudian dituangkan kedalam sebuah peta batimetri dengan menggunakan software ArcGIS9.2. Zona DOP 1 (band 1) berkisar 8,3 m - 19,9 m, zona DOP 2 (band 2) berkisar 4,1 , m - 8,3 m, zona DOP 3 (band 3) berkisar 1,4 m - 4,1 m dan zona DOP 4 (band 4) berlcisar 0 m - 1,4 m. Area yang menjadi konsentrasi pemetaan batimetri adalah perairan Sabang. Dengan menggunakan software AreG IS 9.2, dilalrukan perbandingan antara nilai kedalaman hasil ekstraksl citra satelit dan data kedalaman Fishfinder, melalui 15 titik sampel lokasi kedalaman secara acak diperoleh perbedaan dengan rata-rata 15%.Kata kunci : Landsat ETM+, Model zona nop, Data batimetri.