Pandangan Kalvin Tentang Hari Sabat

Sabat telah menjadi topik debat yang hangat sejak zaman Reformasi. Pandangan Reformator John Calvin pun sering dikutip baik oleh mereka yang setuju maupun yang tidak setuju dengan pandanganya. Hal ini lebih disebabkan oleh kompleksitas pandangannya dan juga luasnya cakupan penulisan Calvin tentang topik ini. Selain itu, sikapnya dalam menjaga hari Sabat juga turut dipertanyakan. … Dalam tulisan ini saya akan menunjukkan bahwa bagi Calvin, sejauh itu menyangkut “istirahat rohani,” ibadah komunal, dan perbuatan baik, maka hukum ke-4 masih berlaku bagi orang Kristen hari ini dan seharusnya dijala... Mehr ...

Verfasser: Philip K. H. Djung
Dokumenttyp: Artikel
Erscheinungsdatum: 2012
Reihe/Periodikum: Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan, Vol 13, Iss 2 (2012)
Verlag/Hrsg.: Sekolah Tinggi Teologi SAAT
Schlagwörter: Sabbath / Calvin / Jean / 1509-1564 / Philosophy. Psychology. Religion / B / Christianity / BR1-1725
Sprache: Englisch
Indonesian
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-27673544
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : https://doi.org/10.36421/veritas.v13i2.265

Sabat telah menjadi topik debat yang hangat sejak zaman Reformasi. Pandangan Reformator John Calvin pun sering dikutip baik oleh mereka yang setuju maupun yang tidak setuju dengan pandanganya. Hal ini lebih disebabkan oleh kompleksitas pandangannya dan juga luasnya cakupan penulisan Calvin tentang topik ini. Selain itu, sikapnya dalam menjaga hari Sabat juga turut dipertanyakan. … Dalam tulisan ini saya akan menunjukkan bahwa bagi Calvin, sejauh itu menyangkut “istirahat rohani,” ibadah komunal, dan perbuatan baik, maka hukum ke-4 masih berlaku bagi orang Kristen hari ini dan seharusnya dijalankan dengan penuh ketekunan, namun bukan legalistik ataupun takhayul. Artikel ini akan membahas pengertian Calvin tentang tujuan perintah ke-4, diikuti dengan tiga fungsi hukum tersebut beserta penerapannya. Kemudian, saya akan menarik kesimpulan dari keseluruhan pembahasan.