IDENTIFIKASI SAMPAH MAKROPLASTIK DI WILAYAH PESISIR KOTA SABANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan kelimpahan jenis dan asal sampah makroplastik berdasarkan kategori air minum dalam kemasan (AMDK) dan bukan air minum dalam kemasan (non AMDK) di wilayah Pulau Sabang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2021, terdiri dari tiga stasiun yaitu Pantai Kasih, Pantai Ie Meule, dan Pantai Bangau. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel sampah yaitu metode Shoreline dengan menggunakan transek garis berukuran 100 x 6 meter. Selanjutnya diidentifikasi sampel berdasarkan jenis, dan asal sampah. Hasil yang diperoleh sampah plasti... Mehr ...

Verfasser: FARDHALIYUS. YS
Erscheinungsdatum: 2021
Verlag/Hrsg.: Universitas Syiah Kuala
Sprache: Indonesian
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-27661803
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : http://etd.usk.ac.id/index.php?p=show_detail&id=93651

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan kelimpahan jenis dan asal sampah makroplastik berdasarkan kategori air minum dalam kemasan (AMDK) dan bukan air minum dalam kemasan (non AMDK) di wilayah Pulau Sabang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2021, terdiri dari tiga stasiun yaitu Pantai Kasih, Pantai Ie Meule, dan Pantai Bangau. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel sampah yaitu metode Shoreline dengan menggunakan transek garis berukuran 100 x 6 meter. Selanjutnya diidentifikasi sampel berdasarkan jenis, dan asal sampah. Hasil yang diperoleh sampah plastik berjumlah 919 unit dengan nilai kelimpahan rata-rata 0,5106 unit/m2. Sampah AMDK memiliki nilai kelimpahan rata-rata tertinggi dari setiap stasiun yaitu mencapai 0,3206 unit/m2, sedangkan sampah Non AMDK memiliki nilai kelimpahan rata-rata 0,1900 unit/m2. Sampah AMDK berdasarkan asal sampah Negara Indonesia memiliki nilai kelimpahan rata-rata tertinggi yaitu mencapai 0,3056 unit/m2, sedangkan sampah AMDK luar Negeri Memiliki nilai kelimpahan rata-rata 0,0150 unit/m2. Sampah Luar Negeri yang memiliki nilai kelimpahan tertinggi yaitu Negara Malaysia mencapai 0,0316 unit/m2. Kata Kunci : Metode Shoreline, Makroplastik, AMDK.