Persepsi Masyarakat Dan Wisatawan Terhadap Rencana Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Gampong Iboih Sabang

Gampong Iboih merupakan salah gampong yang terletak di Kota Sabang dengan memiliki ekosistem mangrove yang dikonservasi sejak Tahun 2010 setelah bencana alam tsunami yang terjadi pada Tahun 2004. Ekosistem mangrove memiliki peranan ekologi, sosial-ekonomi, dan sosial-budaya yang sangat penting, maka dari itu hutan mangrove yang ada di gampong tersebut direncanakan akan dimanfaatkan sebagai altenatif wisata lain yaitu ekowisata mangrove. Salah satu faktor yang dibutuhkan untuk meningkatkan objek ekowisata adalah persepsi masyarakat dan wisatawan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bag... Mehr ...

Verfasser: Nelly, Cut
Zakiah, Zakiah
Dokumenttyp: Artikel
Erscheinungsdatum: 2022
Verlag/Hrsg.: Universitas Serambi Mekkah
Sprache: Englisch
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-27654230
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : https://ojs.serambimekkah.ac.id/semnas/article/view/5186

Gampong Iboih merupakan salah gampong yang terletak di Kota Sabang dengan memiliki ekosistem mangrove yang dikonservasi sejak Tahun 2010 setelah bencana alam tsunami yang terjadi pada Tahun 2004. Ekosistem mangrove memiliki peranan ekologi, sosial-ekonomi, dan sosial-budaya yang sangat penting, maka dari itu hutan mangrove yang ada di gampong tersebut direncanakan akan dimanfaatkan sebagai altenatif wisata lain yaitu ekowisata mangrove. Salah satu faktor yang dibutuhkan untuk meningkatkan objek ekowisata adalah persepsi masyarakat dan wisatawan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana persepsi masyarakat dan wisatawan terhadap rencana pengembangan ekowisata mangrove. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif melalui wawancara dengan menggunakan questioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat persepsi masyarakat berdasarkan karakteristik umur menunjukkan nilai persentase terbesar pada kisaran usia 20-40 Tahun yaitu sebesar 39%, berdasarkan jenis kelamin di dominasi oleh laki-laki yaitu sebesar 99%, berdasarkan tingkat pendidikan persentase terbesar pada jenjang pendidikan SMA sederajat yaitu sebesar 58%, berdasarkan pekerjaan menunjukkan nilai prosentase terbesar pada profesi nelayan. Untuk wisatawan berdasarkan karakteristik umur menunjukkan nilai persentase terbesar pada kisaran usia 30-40 Tahun yaitu sebesar 53%, berdasarkan jenis kelamin di dominasi oleh laki-laki sebesar 94%, berdasarkan tingkat pendidikan persentase terbesar pada jenjang SMA sederajat sebesar 53%, dan berdasarkan pekerjaan menunjukkan nilai terbesar pada profesi pegawai swasta. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat dan wisatawan terhadap rencana pengembangan ekowisata mangrove cukup baik. Kata kunci :Mangrove, Ekowisata Mangrove, Persepsi masyarakat