TRADISI PERKAWINAN SUKU SUNGAI DI KAMPUNG BELURAN SABAH DITINJAU MENURUT FIQH MUNAKAHAT

Pernikahan merupakan kontrak institusi sosial yang mempengaruhi sebagian besar kehidupan insan dalam melaksanakan tuntutan Tuhan sebagai hamba dalam menjalani kehidupan dengan taat dan patuh pada aturan Tuhan. Perkawinan suatu cara yang dipilih Allah sebagai jalan bagi manusia yang bertujuan untuk memiliki keturunan, setelah masing-masing pasangan siap melakukan peranan yang positif dalam mewujudkan tujuan perkawinan,akan tetapi mahalnya mahar dan biaya hantaran serta perengkapan lainnya dalam melaksanakan prosesi pernikahan berdampak kepada penundaan dan bahkan pembatalan pernikahan. Adapun y... Mehr ...

Verfasser: SAEDAHTUN NAFISAH BINTI AWANG
Dokumenttyp: Abschlussarbeit
Erscheinungsdatum: 2018
Schlagwörter: 297.577 Perkawinan Menurut Islam / Pernikahan Menurut Islam / Munakahat
Sprache: Englisch
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-27651492
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : http://repository.uin-suska.ac.id/15587/

Pernikahan merupakan kontrak institusi sosial yang mempengaruhi sebagian besar kehidupan insan dalam melaksanakan tuntutan Tuhan sebagai hamba dalam menjalani kehidupan dengan taat dan patuh pada aturan Tuhan. Perkawinan suatu cara yang dipilih Allah sebagai jalan bagi manusia yang bertujuan untuk memiliki keturunan, setelah masing-masing pasangan siap melakukan peranan yang positif dalam mewujudkan tujuan perkawinan,akan tetapi mahalnya mahar dan biaya hantaran serta perengkapan lainnya dalam melaksanakan prosesi pernikahan berdampak kepada penundaan dan bahkan pembatalan pernikahan. Adapun yang menjadi rumusan masalah penelitian yakni Bagaimana pelaksanaan tradisi perkawinan suku Sungai di Kampung Beluran Sabah dan Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap tradisi perkawinan suku Sungai di Kampung Beluran Sabah Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian merupakan penelitian lapangan (Field Research). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data, observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik atau aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati. Hasil dari pembahasan ini pelaksanaan adat perkawinan suku Sungai di Kampung Belurann Sabah yang memberatkan dimana hantaran belanja kawin serta mahar yang diminta terlalu tinggi oleh pihak pengantin perempuan hingga memberatkan pihak pengantin lelaki. Sebab faktor kekurangan biaya menikah walaupun usianya sudah pantas untuk menikah yang berinikasi kepada penundaan dan bahkan pembatalan. Menurut perspektif fiqh munakahat bahwasanya Islam memudahkan bagaimana cara untuk melakukan menikah dimulai dari ringannya kadar mahar, rendahnya kadar uang hantaran dan prosesi walimah yang sederhana dan tidak membebankan kedua belah pasangan.