ABSTRAK Usaha bisnis dalam kehidupan masyarakat sudah berkembang sangat pesat, hampir sekian banyak masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara berbisnis. Proses seseorang dalam berbisnis memiliki cara masing-masing. Salah satunya adalah bisnis franchise atau sering disebut waralaba, dalam praktik bisnisnya antara pihak franchisor (pemberi waralaba) dan pihak franchisee (penerima waralaba) melakukan kerjasama perjanjian bisnis sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh pihak kantor pusat. Kerjasama yang dilakukan antara para pihak yang melakukan kesepakatan dilakukan dengan unsur rela dan pihak franchisee menyetujui isi dari perjanjian yang telah dibuat oleh pihak franchisor. Namun yang terjadi di lapangan berbeda dengan isi prosedur perjanjian yang telah disepakati, dimana di dalam prosedur perjanjian tidak diperbolehkan menjual menu berbeda dengan yang berada pada kantor pusat tetapi di outlet Sabana Fried Chiken cabang Kotabumi Selatan Lampung Utara melakukan perbedaan menu penjualan yang tidak ada dalam kontrak perjanjian. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana praktik kerjasama dengan sistem franchise di Sabana Fried Chiken cabang Kotabumi Selatan Lampung Utara? dan bagaimana perspektif Hukum Ekonomi Syariah mengenai praktik kerjasama sistem franchise di Sabana Fried Chiken cabang Kotabumi Selatan Lampung Utara? Adapun tujuan penulis yaitu untuk mengetahui praktik kerjasama dengan sistem franchise di Sabana Fried Chiken cabang Kotabumi Selatan Lampung Utara dan untuk mengetahui perspektif Hukum Ekonomi Syariah mengenai praktik kerjasama dengan sistem franchise di Sabana Fried Chiken cabang Kotabumi Selatan Lampung Utara. Skripsi ini menurut sifatnya menggunakan penelitian deskriftif. Dengan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian lapangan (Field Research). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak mitra Sabana Fried Chiken cabang Kotabumi Selatan Lampung Utara, lalu sumber ...