STUDI KONSERVASI BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI DALAM KAWASAN PENGEMBANGAN PELABUHAN BEBAS SABANG

ABSTRAKKota Sabang banyak terdapat bangunan cagar budaya yang dibangun sejak tahun 1880-an. Bangunan cagar budaya ini sebagian berada di pinggiran teluk Sabang. Keberadaan bangunan cagar budaya ini belum terdata dengan baik sehingga belum adanya rencana detail pelestarian dan pengembangan potensi bangunan cagar budaya tersebut. Rencana pengembangan pelabuhan bebas Sabang yang telah ditetapkan sejak tahun 2000 membutuhkan lahan dan fasilitas yang memadai sesuai kebutuhan pengembangan kepelabuhanan, pengembangan ini tentu akan berbenturan dengan keberadaan dan upaya penyelamatan bangunan cagar b... Mehr ...

Verfasser: Albina A. Rahman
Dokumenttyp: Theses
Erscheinungsdatum: 2017
Verlag/Hrsg.: Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala
Schlagwörter: CONSERVATION / STRUCTURAL ANALYSIS - CONSTRUCTION / 690.21
Sprache: Indonesian
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-27269243
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : http://etd.usk.ac.id/index.php?p=show_detail&id=36964

ABSTRAKKota Sabang banyak terdapat bangunan cagar budaya yang dibangun sejak tahun 1880-an. Bangunan cagar budaya ini sebagian berada di pinggiran teluk Sabang. Keberadaan bangunan cagar budaya ini belum terdata dengan baik sehingga belum adanya rencana detail pelestarian dan pengembangan potensi bangunan cagar budaya tersebut. Rencana pengembangan pelabuhan bebas Sabang yang telah ditetapkan sejak tahun 2000 membutuhkan lahan dan fasilitas yang memadai sesuai kebutuhan pengembangan kepelabuhanan, pengembangan ini tentu akan berbenturan dengan keberadaan dan upaya penyelamatan bangunan cagar budaya yang berada dalam kawasan pengembangan pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai potensial bangunan serta rencana tindakan konservasi, sekaligus dianalisa metode development terhadap keberadaan bangunan tersebut dikaitkan dengan rencana pengembangan kawasan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi berupa kegiatan inventori. Metode penelitian dengan metode deskriptif analisis yaitu melakukan pemaparan tentang bangunan baik dari segi fisik maupun non fisik, deskriptif kuantitatif yaitu dengan memberikan pembobotan nilai untuk menentukan potensial bangunan dan metode development, yaitu menentukan arahan konservasi terhadap bangunan yang diteliti. Dari hasil penelitian diketahui bahwa bangunan yang berpotensi tinggi adalah Gedung Bank Mandiri (NV Zeehaven de Kolen Station), Kantor Satuan Polisi Narkoba, Kantor Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan PT Telkom, Rumah Tikeng Hwi (eks kantor Agen pelayaran) dan Pertokoan Suka Ria. Bangunan yang berpotensi sedang adalah Pertokoan Milan Sport, Pertokoan Riang dan Deretan Rumah pangkas Asia Barber & Sahabat dan bangunan berpotensi rendah adalah Pertokoan Sabang Mini Market, Gudang BNI dan Pertokoan Murah Raya.Kata kunci: pelestarian, bangunancagarbudaya, kawasanpelabuhan.