ANALISA TINGKAT KEBISINGAN PERALATAN PRODUKSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS: PT PLN KOTA SABANG)

Proses produksi yang menggunakan mesin dan alat kerja memiliki potensi menimbulkan kebisingan. Kebisingan adalah terjadinya suara yang tidak dikehendaki sehinggan mengganggu pendengaran manusia. Penelitian dilakukan bertujuan untuk menganalisa pengaruh tingkat kebisingan terhadap kinerja karyawan. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan penyebaran kuesioner pada karyawan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan pengujian nilai t untuk mengetahui tingkat kebisingan dan analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil analisis re... Mehr ...

Verfasser: Amirul Mukminin
Dokumenttyp: Skripsi
Erscheinungsdatum: 2017
Verlag/Hrsg.: FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Schlagwörter: AGRICULTURAL MACHINERY / MACHINERY NOISE / 631.314
Sprache: Indonesian
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-27269237
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : http://etd.usk.ac.id/index.php?p=show_detail&id=36408

Proses produksi yang menggunakan mesin dan alat kerja memiliki potensi menimbulkan kebisingan. Kebisingan adalah terjadinya suara yang tidak dikehendaki sehinggan mengganggu pendengaran manusia. Penelitian dilakukan bertujuan untuk menganalisa pengaruh tingkat kebisingan terhadap kinerja karyawan. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan penyebaran kuesioner pada karyawan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan pengujian nilai t untuk mengetahui tingkat kebisingan dan analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil analisis regresi linear sederhana diperoleh t hitung 5,074 lebih besar dari tabel 1,761. Nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0 lebih kecil dari nilai ? sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kebisingan yang terjadi pada area kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kota Sabang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dari pengolahan data yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kebisingan yang terjadi pada area kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kota Sabang menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan pemerintah untuk suatu area kerja industri, yaitu 85 dB. Sedangkan tingkat kebisingan yang terjadi yaitu, 103,1 dB.