PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENGGUNAKAN MODEL PROPAGASI COST 231 HATA DI KOTA SABANG
Hingga dewasa ini, perkembangan teknologi komunikasi nirkabel terus berkembang dan teknologi generasi keempat yang dikenali sebagai Long Term Evolution (LTE) telah tersedia. Keberadaan teknologi ini menjadi perhatian semua operator telekomunikasi di Indonesia dan terus berupaya memperlebar daerah layanan berbasis teknologi LTE. Namun demikian, penyebarannya masih didominasi di kota besar, umumnya ibu kota provinsi. Salah satu daerah yang cukup berpotensi, yaitu Sabang yang terletak di Pulau Weh, layanan komunikasi seluler masih belum memuaskan dan ketersediaan layanan LTE sangat dibutuhkan. Un... Mehr ...
Verfasser: | |
---|---|
Dokumenttyp: | Artikel |
Erscheinungsdatum: | 2018 |
Verlag/Hrsg.: |
Universitas Syiah Kuala
|
Sprache: | Indonesian |
Permalink: | https://search.fid-benelux.de/Record/base-27268827 |
Datenquelle: | BASE; Originalkatalog |
Powered By: | BASE |
Link(s) : | https://jurnal.usk.ac.id/kitektro/article/view/10170 |
Hingga dewasa ini, perkembangan teknologi komunikasi nirkabel terus berkembang dan teknologi generasi keempat yang dikenali sebagai Long Term Evolution (LTE) telah tersedia. Keberadaan teknologi ini menjadi perhatian semua operator telekomunikasi di Indonesia dan terus berupaya memperlebar daerah layanan berbasis teknologi LTE. Namun demikian, penyebarannya masih didominasi di kota besar, umumnya ibu kota provinsi. Salah satu daerah yang cukup berpotensi, yaitu Sabang yang terletak di Pulau Weh, layanan komunikasi seluler masih belum memuaskan dan ketersediaan layanan LTE sangat dibutuhkan. Untuk itu diperlukan pemilihan model propagasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan melakukan perencanaan jaringan menggunakan model propagasi Cost 231 dengan melakukan simulasi coverage plot menggunakan software Atoll. Metode yang digunakan yaitu simulasi. Pada simulasi coverage plot pada kesuluruhan level daya terima menggunakan software Atoll untuk level sinyal terbaik diperoleh pada pada propagasi Cost 231 sebanyak 6% dan pada level sinyal terburuk (-100 sampai -105) diperoleh sebesar 12%. Kata Kunci— LTE, Cost 231, Coverage Plot, Propagasi, Atoll