PENATALAKSANAAN PEMERIKSAAN MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) WHOLE SPINE SENTRASI THORACOLUMBAL DENGAN TEKNIK COMPOSSING PADA MRI 0.35 TESLA DI KASIH IBU HOSPITAL SABA

Abstrak : Penatalaksanaan Pemeriksaan MRI Whole Spine Sentrasi Thoracolumbal Dengan Teknik Compossing Pada MRI 0.35 Tesla Di Kasih Ibu Hospital Saba. Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan Modalitas penunjang yang mampu memperlihatkan kelainan patologis pada jaringan lunak, seperti otot, ligamen dan discus intervertebral. MRI terdiri dari high tesla, medium tesla, dan low tesla, di Kasih Ibu Hospital Saba menggunakan MRI low tesla. Berdasarkan data pemeriksaan MRI di Kasih Ibu Hospital Saba selama bulan Juni-Juli 2023 sejumlah 45% adalah MRI Whole Spine sentrasi thoracolumbal. Untuk menget... Mehr ...

Verfasser: Agus Resdiana, I Gede
Eka Juliantara, I Putu
Ariec Sugiantara, I Wayan
Dokumenttyp: Artikel
Erscheinungsdatum: 2024
Verlag/Hrsg.: Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Schlagwörter: Kedokteran Klinik / MRI 0.35 / Whole Spine / Thoracolumbal / Compossing
Sprache: Indonesian
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-27267005
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan/article/view/12394

Abstrak : Penatalaksanaan Pemeriksaan MRI Whole Spine Sentrasi Thoracolumbal Dengan Teknik Compossing Pada MRI 0.35 Tesla Di Kasih Ibu Hospital Saba. Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan Modalitas penunjang yang mampu memperlihatkan kelainan patologis pada jaringan lunak, seperti otot, ligamen dan discus intervertebral. MRI terdiri dari high tesla, medium tesla, dan low tesla, di Kasih Ibu Hospital Saba menggunakan MRI low tesla. Berdasarkan data pemeriksaan MRI di Kasih Ibu Hospital Saba selama bulan Juni-Juli 2023 sejumlah 45% adalah MRI Whole Spine sentrasi thoracolumbal. Untuk mengetahui penatalaksanaan pemeriksaan MRI Whole spine Sentrasi Thoracolumbal dengan Teknik Compossing pada MRI 0.35 Tesla di Unit Radiologi Kasih Ibu Hospital Saba.Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus dimana penulis melakukan observasi, pencatatan, dan pengumpulan data, kemudian melakukan wawancara terhadap responden sesuai rumusan masalah yang ada, dan ditarik suatu kesimpulan. Dari hasil observasi, langkah pertama yang dilakukan adalah membuat whole spine dengan squence T2 TSE Sagital yang dikerjakan dengan tiga kali tahapan yaitu cervical, thoracal, lumbal, kemudan dilakukan compossing. Setelah itu membuat MRI Thoracolumbal dengan squence T2 TSE Axial, coronal, dan sagital, T1 TSE sagital, T2 Tirm Fat saturation sagital, T2 3D axial, T2 3D coronal myelo. Setelah citra terbentuk kemudian dilakukan filter, dan dikirim ke radiolog melalui PACS. Penatalaksanaan pemeriksaan MRI Whole spine sentrasi thoracolumbal terdiri dari beberapa tahapan yakni mengerjakan whole spine, kemudian dilanjutkan dengan thoracolumbal menggunakan sequence T2 TSE Axial, coronal, dan sagital, T1 TSE sagital, T2 Tirm Fat saturation sagital, T2 3D axial, T2 3D coronal myelo. Kelebihan dari penatalaksanaan ini mampu mengoptimalkan software compossing untuk mengerjakan whole spine. Sementara kekurangannya, pasien dengan berat badan berlebih akan mempengaruhi SNR, sehingga radiolog kesulitan dalam mendiagnosa.