DAMPAK PERSEMBAHAN SUKARELA BAGI JEMAAT MISKIN DI GPIBK JEMAAT KALVARI SABANG

Di masa kini ada sebagian gereja yang tidak menetapkan pemberian persembahan persepuluhan, melainkan persembahan sukarela. Penelitian ini bermaksud melakukan kajian terhadap gereja yang menetapkan persembahan sukarela untuk mengetahui: 1) apakah persembahan yang diberikan lebih rendah atau lebih tinggi dari sepersepuluh pendapatan; 2) apakah persentasi tersebut sama bagi semua lapisan dalam jemaat? Subyek penelitian adalah Gereja Protestan Indonesia di Banggai Kepulauan (GPIBK) sebagai salah satu gereja yang tidak menerapkan persembahan persepuluhan. Fokus penelitian adalah salah satu jemaat t... Mehr ...

Verfasser: Seprialince Langido
Ermin Alperiana Mosooli
Leo Mardany Ruindungan
Dokumenttyp: Artikel
Erscheinungsdatum: 2022
Reihe/Periodikum: Visio Dei, Vol 4, Iss 1 (2022)
Verlag/Hrsg.: Sekolah Tinggi Teologi Star's Lub Luwuk Banggai
Schlagwörter: tithe offering / voluntary offering / poor congregation / GPIBK / Religion (General) / BL1-50 / Christianity / BR1-1725
Sprache: Indonesian
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-27249306
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : https://doi.org/10.35909/visiodei.v4i1.283

Di masa kini ada sebagian gereja yang tidak menetapkan pemberian persembahan persepuluhan, melainkan persembahan sukarela. Penelitian ini bermaksud melakukan kajian terhadap gereja yang menetapkan persembahan sukarela untuk mengetahui: 1) apakah persembahan yang diberikan lebih rendah atau lebih tinggi dari sepersepuluh pendapatan; 2) apakah persentasi tersebut sama bagi semua lapisan dalam jemaat? Subyek penelitian adalah Gereja Protestan Indonesia di Banggai Kepulauan (GPIBK) sebagai salah satu gereja yang tidak menerapkan persembahan persepuluhan. Fokus penelitian adalah salah satu jemaat terbesar di GPIBK yaitu Jemaat Kalvari Sabang yang berlokasi di kelurahan Sabang, kecamatan Bulagi Utara, kabupaten Banggai Kepulauan, propinsi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan studi komparatif. Perbandingan persembahan dibuat berdasarkan kelas sosial yaitu kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Variabel kontrol adalah total pendapatan perbulan, total persembahan ke gereja per bulan, dan persentasi total persembahan ke gereja per bulan terhadap total pendapatan perbulan. Unit analisisnya adalah keluarga. Total keluarga yang dilibatkan berjumlah 28 keluarga. Hasil penelitian adalah: pertama, jemaat Kalvari Sabang memberi persembahan melebihi sepersepuluh dari pendapatan mereka setiap bulan. Kelas atas rata-rata 12,52%, kelas menengah 21,79%, dan bawah 30,17%. Kedua, persentasi persembahan kelas bawah lebih tinggi dari kelas menengah dan kelas atas. Makin rendah kelas sosial, makin tinggi persentasi pemberian ke gereja.