HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA KULI ANGKUT DI UD. SABAR SUBUR PONOROGO
Keluhan Muskuloskeletal (MSDs) dapat memberikan dampak pada seluruh bagain tubuh terutama pada bagian tungkai, leher dan punggung, tergantung pada karakteristik gerakan fisik dan ergonomi. Keluhan muskuloskeletal mempengaruhi pekerja di banyak pekerjaan termasuk kuli angkut di UD. Sabar Subur Ponorogo. Kuli angkut dalam bekerja menerima beban secara statis dan dalam waktu yang lama. Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan keluhan muskuloskeletal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja kuli angkut di UD. Sabar Subur.... Mehr ...
Verfasser: | |
---|---|
Dokumenttyp: | Abschlussarbeit |
Erscheinungsdatum: | 2018 |
Schlagwörter: | RC Internal medicine |
Sprache: | Indonesian |
Permalink: | https://search.fid-benelux.de/Record/base-26875540 |
Datenquelle: | BASE; Originalkatalog |
Powered By: | BASE |
Link(s) : | http://repository.unair.ac.id/69471/ |
Keluhan Muskuloskeletal (MSDs) dapat memberikan dampak pada seluruh bagain tubuh terutama pada bagian tungkai, leher dan punggung, tergantung pada karakteristik gerakan fisik dan ergonomi. Keluhan muskuloskeletal mempengaruhi pekerja di banyak pekerjaan termasuk kuli angkut di UD. Sabar Subur Ponorogo. Kuli angkut dalam bekerja menerima beban secara statis dan dalam waktu yang lama. Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan keluhan muskuloskeletal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja kuli angkut di UD. Sabar Subur. Penelitian ini termasuk dalam observasional diskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja UD. Sabar Subur Ponorogo sebanyak 16 orang dan sampel dalam penelitian menggunakan total populasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor individu (umur, jenis kelamin, dan kebiasaan merokok), faktor pekerjaan (sikap kerja) dan keluhan muskuloskeletal. Data sikap kerja didapatkan dengan menggunakan metode Quick Exposure Checklist (QEC). Data keluhan muskuloskeletal dianalisis menggunakan metode Nordic Body Map (NBM). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji koefisien korelasi untuk melihat kekuatan hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 68,8% responden melakukan sikap kerja dengan kategori risiko sangat tinggi dan 62,5% responden mengalami keluhan muskuloskeletal dalam tingkat risiko sedang. Ada hubungan yang kuat antara kejadian keluhan muskuloskeletal dengan umur responden (koefisien korelasi=0,649), sikap kerja responden (koefisien korelasi=0,781). Ada hubungan yang cukup antara kejadiaan keluhan muskuloskeletal dengan kebiasaan merokok responden (koefisien korelasi=0,564). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sikap kerja dengan resiko tinggi akan mempengaruhi keluhan muskuloskeletal. sikap kerja yang memiliki risiko tinggi mempengaruhi kejadian keluhan muskuloskeletal. Saran bagi perusahaan adalah perlu adanya pelatihan ...