Peranan Hari Sabat Bagi Kehidupan Orang Percaya Masa Kini

Dalam perjalanan umat Kristen dari abad ke abad tema hari sabat menjadi kontroversial yakni muncul beragam pandangan bahkan cenderung saling bertolak belakang. Sebagian terdapat kelompok orang Kristen memiliki sikap mengabaikan hukum hari Sabat karena menganggap sama sekali tidak memiliki peranan penting bagi kehidupan orang percaya masa kini. Penelitian ini menggunakan metode induktif dan kajian kepustakaan. Alasan teologis menjalankan hari Sabat dan peranannya bagi kehidupan orang percaya. Pertama, berbicara dimensi vertikal agar umat Israel mengenang Allah untuk mengadakan persekutuan yang... Mehr ...

Verfasser: Waruwu, Erlina
Dokumenttyp: Artikel
Erscheinungsdatum: 2020
Verlag/Hrsg.: Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu
Schlagwörter: Teologi Praktika / Hari Sabat / Peranan / Orang Percaya / Teologi Perjanjian Lama
Sprache: Englisch
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-26870918
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : http://stt-tawangmangu.ac.id/e-journal/index.php/fidei/article/view/106

Dalam perjalanan umat Kristen dari abad ke abad tema hari sabat menjadi kontroversial yakni muncul beragam pandangan bahkan cenderung saling bertolak belakang. Sebagian terdapat kelompok orang Kristen memiliki sikap mengabaikan hukum hari Sabat karena menganggap sama sekali tidak memiliki peranan penting bagi kehidupan orang percaya masa kini. Penelitian ini menggunakan metode induktif dan kajian kepustakaan. Alasan teologis menjalankan hari Sabat dan peranannya bagi kehidupan orang percaya. Pertama, berbicara dimensi vertikal agar umat Israel mengenang Allah untuk mengadakan persekutuan yang penuh sukacita dengan-Nya dan mengakui Allah sebagai Pencipta yang mengatur, memelihara, dan memiliki segala sesuatu, termasuk umat Israel. Selain itu, berhubungan dengan dimensi horisontal yang mengingatkan bangsa Israel bagaimana Allah telah melepaskan mereka dari penderitaan sebagai budak di masa lampau, sehingga mereka juga memberikan perhentian kepada seisi keluarganya. Kedua, sebagai hari Sabat perhentian yang diberikan-Nya adalah perhentian sebagai hasil dari kelepasan dari beban dosa dan perhentian eskatologis yang akan diterima semua orang percaya dalam dunia kekal di sorga. Ketiga, sebagai kesempatan untuk beribadah, melayani Allah dan sesama, serta bersekutu dengan sesama. Peranan hari Sabat bagi kehidupan orang percaya mencakup secara keseluruhan yakni secara rohani dan jasmani.