Penelitian ini berawal dari pertanyaan bagaimana upaya yang dilakukan oleh Burma Centrum Nederland (BCN) dalam pembatalan kontrak Industriële Handels Combinatie atau Industrial Trade Combine (IHC) Caland di Burma. Kontrak bisnis tersebut menjadi masalah ketika IHC Caland menandatangani kontrak ketika permasalahan hak asasi manusia karena rezim militer junta yang berkuasa di Burma. Semenjak pertama kali IHC Caland mengumumkan kerjasama yang dilakukan, terdapat berbagai protes yang diterima. Utamanya berasal dari organisasi-organisasi yang berfokus pada hak asasi manusia, buruh dan lain sebagainya. Penelitian ini menggunakan teori trans advocacy networks atau TANs yang berfokus pada perusahaan. Peneliti mengajukan sebuah hipotesis bahwa Pengaruh Burma Centrum Nederland (BCN) dalam menghentikan kontrak IHC Caland di Burma dapat dilihat melalui dua strategi yang digunakan, yakni BCN melakukan leverage politics terhadap head quarter IHC Caland di Belanda dan membangun kohesivitas jaringan dengan serikat buruh, FoE atau Friends of Earth dan partai politik untuk menekan pemegang saham IHC Caland di Belanda. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dalam membuktikan hipotesis di penelitian ini, yakni laverage politics dan kohesivitas jaringan yang dibangun oleh BCN. Melalui penelitian ini dibuktikan bahwa upaya yang dilakukan BCN dalam membatalkan kontrak IHC Caland di Burma adalah dengan menggunakan strategi laverage politics dan kohesivitas jaringan guna menekan pemegang saham di head quarter IHC Caland di Scheiham, Belanda.