PERENCANAAN CASH FLOW KONTRAKTOR PADA PROYEK LANJUTAN PEMBANGUNAN MESS SABANG TAHAP III DI BANDA ACEH

ABSTRAKPerencanaan cash flow yang kurang baik dapat mengakibatkan keuntungan menjadi lebih sedikit, sedangkan tujuan utama kontraktor dalam mengerjakan suatu proyek konstruksi adalah mendapatkan keuntungan yang optimal, sehingga perencanaan Cash Flow proyek konstruksi perlu dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan proyek dimulai. Berdasarkan fenomena di atas, muncul gagasan untuk merencanakan cash flow proyek kontruksi pada proyek Lanjutan Pembangunan Mess Sabang Tahap III Di Banda Aceh. Tujuan perencanaan ini adalah untuk merencanakan aliran kas (cash flow) proyek yang paling ideal yang terdir... Mehr ...

Verfasser: Rizka Putra
Dokumenttyp: Skripsi
Erscheinungsdatum: 2017
Verlag/Hrsg.: FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Schlagwörter: BUILDINGS - CONSTRUCTION / 690
Sprache: Indonesian
Permalink: https://search.fid-benelux.de/Record/base-26882489
Datenquelle: BASE; Originalkatalog
Powered By: BASE
Link(s) : http://etd.usk.ac.id/index.php?p=show_detail&id=33738

ABSTRAKPerencanaan cash flow yang kurang baik dapat mengakibatkan keuntungan menjadi lebih sedikit, sedangkan tujuan utama kontraktor dalam mengerjakan suatu proyek konstruksi adalah mendapatkan keuntungan yang optimal, sehingga perencanaan Cash Flow proyek konstruksi perlu dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan proyek dimulai. Berdasarkan fenomena di atas, muncul gagasan untuk merencanakan cash flow proyek kontruksi pada proyek Lanjutan Pembangunan Mess Sabang Tahap III Di Banda Aceh. Tujuan perencanaan ini adalah untuk merencanakan aliran kas (cash flow) proyek yang paling ideal yang terdiri dari cash in dan cash out. Pengolahan data difokuskan pada cash flow, yaitu menentukan jumlah cash in, menghitung jumlah cash out yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek, dan menganalisis kelayakan investasi dengan beberapa kriteria, yaitu metode Net Present Value (NPV), Internal rate of return (IRR), dan Benefit Cost Ratio (BCR). Dari cash flow yang direncanakan apabila diperoleh pendapatan lebih kecil dari pengeluaran (defisit) maka dalam hal ini perlu disediakan modal agar kebutuhan untuk pengeluaran dapat terpenuhi. Modal diperoleh dari modal sendiri (equity) dan pinjaman dari bank (loan). Perbandingan kebutuhan modal direncanakan dalam 3 alternatif yaitu alternatif I (equity), alternatif II (loan) sedangkan alternatif III (equity dan loan). Hasil cash flow yang didapat dari hasil analisis kriteria investasi terhadap ketiga alternatif sumber investasi, menghasilkan nilai NPV > 0, IRR > MARR (6,5% per tahun), BCR > 1, ini menyatakan ketiga alternatif investasi layak secara finansial. Alternatif pembiayaan proyek yang paling ideal yaitu alternatif pertama, kerena diperoleh tingkat pengembalian minimum paling besar. Pada alternatif ini diperoleh nilai NPV sebesar Rp1.471.074.174, IRR sebesar 14%, BCR sebesar 1,1742.Kata kunci: Cash Flow, cash in, cash out, NPV, IRR, BCR